Selasa, 22 Januari 2013

Tugas (Manusia dan pandangan hidup)

Manusia dan Pandangan Hidup

Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai Manusia dan Pandangan Hidup. Manusia di ciptakan Allah sebagai makhluk paling sempurna di antara makhluk lainnya. Setiap manusia pasti memiliki pandangan hidup. Hal ini berpengaruh bagi masa depan seseorang. Apa itu Pandangan Hidup?
 Pandangan Hidup disini merupakan pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup bukanlah hal yang timbul seketika atau dalam waktu yang singkat, tetapi melalui proses waktu yang lama dan terus menerus. Manusia menerima hasil pemikirannya dan dijadikan sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
  3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Pandangan hidup memiliki unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan dimana keempat unsur ini tidak bisa dipisahkan karena merupakan suatu kesatuan. Berikut adalah penjabaran dari keempat unsur tersebut:
1. Cita-cita
Cita-cita adalah suatu keinginan. Harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Apabila cita-cita itu tidak mungkin dan belum terpenihu, maka disebut dengan angan-angan. Apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Dapatkan seseorang mewujudkan apa yang ia cita-citakan? Dalam hal ini ada 3 faktor agar cita-cita terpenuhi:
  • Faktor manusiaKualitas dari manusia itu sendiri. Disini tergantung oleh masing-masing dari manusia. Tidak cukup dengan memikirkan cita-cita dan hanya berkhayal saja, tapi harus dengan kerja keras. Usaha serta kerja keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang apabila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
  • Faktor kondisi
Faktor kondisi ada yang menguntungkan dan ada yang menghambat pencapaian cita-cita. Yang menguntungkan dapat memperlancar cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat akan mempersulit atau menjadi rintangan dalam mencapai cita-cita.
  • Faktor tingginya cita-cita
Ada anjuran untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit, tetapi pada umumnya pencapaian cita-cita perlu diperhitungkan dan dilakukan sebaiknya mempertimbangkan kondisi dan kemampuan diri yang ada, sehingga dalam pencapaian cita-cita tersebut dilakukan bertahap.
2. Kebajikan
Manusia merupakan makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan dan menghargai sesama anggota masyarakat. Segala hal baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, dan tentram.Kebajikan ada yang semu dan ada yang nyata. Kebajikan semu adalah kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan nyata dapat dirasakan dalam tingkah laku pelakunya.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita perlu melihat dari tiga segi: manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan. Karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku yang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada 3:
  •  Faktor pembawaan (hereditas, diturunkan dari orangtua. Pembentukan temperamen seseorang terjadi pada masa pembuahan atau masa konsepsi. Walau saudara sekandung tidak memiliki permbawaan yang sama, tetapi mereka memperlihatkan sifat ke arah rata-rata.
  •    Faktor lingkungan (environment), lingkungan dalam membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, yang menjadi panutan atau teladan adalah orang tua. Dalam lingkungan sekolah, yang mnejadi panutan adalah guru, dan dalam lingkungan masyarakat, yang menjadi panutan adalah tokoh masyarakat. Jika teladan atau panutannya baik, maka akan membentuk pribadi seseorang akan baik pula.
  •      Faktor pengalaman, pengalaman khas yang pernah diperoleh seperti pengalaman pahit yang bersifat negatif maupun baik kelak akan menjadi  bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Belajar hidup dari pengalaman akan membentuk budaya dalam diri seseorang
3. Usaha/Perjuangan 
Kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras pada dasar nya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat kita. Untuk bekerja keras dibatasi dengan kemampuan.
4. Keyakinan/Kepercayaan
Yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Keyakinan Diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan terhadap Tuhan. Ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
Agar pandangan hidup dapat dijadikan sarana untuk mempermudah pencapaian cita-cita dan tujuan, langkah-langkahnya adalah:
  • Mengenal, merupakan tahap pertama untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan pandangan hidup.
  • Mengerti, mengerti terhadap pandangan hidup memegang peranan penting. Dengan mengeri, ada kecenderungan untuk mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
  •      Menghayati,  memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
  •  Meyakini, setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, segi masyarakat, negara, dan dan kedihupan di akhirat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Dengan meyakini maka akan ada kecenderungan untuk berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduk kita.
  •      Mengabdi,  dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaat dari pandangan hidup yang telah kita hayati dan yakini.
  • Mengamankan,  yaitu tidak mudah terpengaruh oleh perubahan terhadap pandangan hidupnya. Dibutuhkan iman yang teguh dalam langkah terakhir ini.
Demikian rangkuman pembahasan saya mengenai manusia dan pandangan hidup. Dapat kita simpulkan bahwa setiap manusia itu dapat mengambil suatu arti akan pandangan hidup dikarenakan hal yang mungkin pernah dia lihat ataupun pernah dia alami. Namun biasanya pandangan hidup pada diri manusia berasal dari awal manusia dapat berfikir akan sesuatu.

Sumber : Ilmu Budaya Dasar karangan Widyo Nugroho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar